MAKALAH
ALIRAN – ALIRAN PSIKOLOGI
( HUMANISME, KOGNITIF, DAN PSIKOANALISME )
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Umum
Dosen Pengampu :
Bpk. Mukani, M.Pd.I
Disusun Oleh :
1.
Ulumi Ning Nadhofah (2012146020017)
2.
Risalatul Muawwanah (2012146020014)
Jurusan Tarbiyah Prodi Pendidikan Bhs.
Arab
Sekolah Tinggi Agama Islam Badrus
Sholeh
2012 - 2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Psikologi adalah ilmu
yang membahas tentang manusia. Yakni yang meliputi jiwa, tingkah laku, tentang
kehidupan mental (The science of mental life), serta apa, mengapa dan bagaimana
yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan, factor-faktor apa yang mendorong
manusia, memikirkan, merasakan dan melakukan sesuatu.
Sebagai ilmu, psikologi akan
selalu terus berkembang, seiring dengan berkembangnya zaman dan dari
bertambahnya masalah diri manusia itu sendiri. Teori-teori yang muncul biasanya
merupakan kritik dari teori-teori sebelumnya. Memang patut diakui bahwa titik
pandang ( teori ) dalam psikologi tidak ada yang sempurna, sehingga terbuka
kesempatan bagi ilmuwan untuk memberikan kritik dan masukan ataupun
penyempurnaan dan teori yang sudah ada,
Beberapa Aliran-aliran dalam psikologi antara lain Aliran
Strukturalisme, Aliran Fungsionalisme, Aliran Gestalt, Aliran
Psikoanalisa, Aliran Behaviorisme, Aliran Humanisme, Aliran Psikologi konitif, Aliran
Psikologi Transpersonal. Aliran aliran tersebut kesemuanya membahas tentang
manusia sebagai obyeknya. Tetapi dalam makalah ini hanya akan membahas tentang
aliran psikologi kognitif, psikoanalisa dan humanisme.
B. Rumusan Masalah
1.
Aliran Psikologi psikoanalisme
2.
Aliran Psikologi Kognitif
3.
Aliran PSikologi Humanisme
C. Tujuan Masalah
1.
Untuk mengetahui Aliran Psikologi Psikoanalisme
2.
Untuk mengetahui Aliran Psikologi Kognitif
3.
Untuk mengetahui Aliran Psikologi Humanisme
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Aliran Psikoanalisme
Psikoanalisme adalah cabang ilmu yang
dikembangkan oleh Sigmund Freud dan para pengikutnya, sebagai studi fungsi
dan perilaku psikologis manusia.
Aliran psikoanalisa
melihat manusia dari sisi negatif, bahwa kehidupan manusia dikuasai oleh alam
ketiksadaran yakni alam bawah sadar (id, ego, super ego), mimpi dan masa lalu.
Aliran ini mengabaikan Potensi yang dimiliki oleh manusia. Manusia pada
dasarnya ditentukan oleh energi psikis dan pengalaman-pengalaman dini.
ID
Id merupakan system
kepribadian yang asli; id merupakan rahim tempat ego dan superego berkembang.
Id berisikan segala sesuatu yang secara psikologis diwariskan dan telah ada
sejak lahir, termasuk insting-insting. Id berhubungan erat dengan proses-proses
jasmaniah darimana id mendapatkan energinya. Freud juga menyebut id “kenyataan
psikis yang sebenarnya”, karna id merepresentasikan dunia batin pengalaman
subjektif dan tidak mengenal kenyataan objektif.
EGO
Ego timbul karena
kebutuhan-kebutuhan organisme memerlukan transaksi-transaksi yang sesuai
dengan dunia kenyataan objektif.
SUPEREGO
Sistem kepribadian ketiga yang terakhir
dikembangkan adalah superego. Superego adalah perwujudan internal dari
nilai-nilai dan cita-cita tradisional masyarakat sebagaimana diterangkan orang
tua kepada anak, dan dilaksanakan dengan cara meberikan hadiah-hadiah atau
hukuman-hukuman. Superego adalah wewenang moral dari kepribadian; ia
mencerminkan yang ideal dan bukan yang real; dan memperjuangkan kesempurnaan
dan bukan kenikmatan. Perhatiannya yang utama adalah memutuskan apakah sesuatu
itu benar atau salah dengan demikian ia dapat bertindak sesuai dengan
norma-norma moral yang diakui oleh wakil-wakil masyarakat
Terapi psikoanalisis Freud merujuk pada suatu jenis
perlakuan dimana orang yang dianalisis mengungkapkan pemikiran secara verbal,
termasuk asosiasi bebas, khayalan,
dan mimpi, yang menjadi
sumber bagi seorang penganalisis merumuskan konflik tidak sadar yang
menyebabkan gejala yang dirasakan dan permasalahan karakter pada pasien,
kemudian menginterpretasikannya bagi pasien untuk menghasilkan pemahaman diri
untuk pemecahan masalahnya.
*asosiasi
bebas adalah suatu metode pemanggilan kembali pengalaman-pengalaman masa lalu
dan pelepasan emosi yang berkaitan dengan situasi-situasi traumatic dimasa
lalu.
Dalam aliran Psikoanalisa
ini bisa dibilang manusia adalah korban tekanan biologis dan konflik masa
kanak-kanak. Aliran ini melihat dari sisi negative individu, alam bawah sadar
(id,ego,superego), mimpi dan masa lalu.
Pandangan kaum psikoanalisa, hanya
memberi kepada kita sisi yang sakit atau kurang, ‘sisi yang pincang’ dari
kodrat manusia, karna hanya berpusat pada tingkah laku yang neuritis dan
psikotis.
Sigmund freud dan orang-orang yang
mengikuti ajarannya mempelajari kepribadian yang terganggu secara emosional,
bukan kebribadian yang sehat; atau kebribadian yang paling buruk dari kodrat
manusia, bukan yang paling baik.
Jadi, aliran ini memberi gambaran
pesimis tentang kodrat manusia, dan manusia dianggap sebagai korban dari
tekanan-tekanan biologis dan konflik masa kanak-kanak.[1]
2.
Aliran Psikologi Kognitif
Psikologi kognitif muncul pada tahun 1960-an dan merupakan salah satu aliran dalam psikologi
dengan pendekatan kognitif[2]
untuk memahami perilaku tentang cara manusia menerima, mempersepsi,
mempelajari, menalar, mengingat, dan berfikir tentang suatu informasi.
Aliran ini tumbuh akibat
pemikiran-pemikiran kaum rasionalisme. Aliran ini memandang bahwa manusia
sebagai makhluk yang selalu berfikir, bukan makhluk yang pasif. [3]
yang tunduk sepenuhnya pada lingkungan. Secara aktif, manusia dapat
memerhatikan, menafsirkan, mengolah dan menggunakan informasi yang
diperolehnya.
Tokoh-tokoh aliran ini
antara lain gestalt, meinong, ehrenfels, kohler, max wetherimer, dan koffika.
Menurut ahli aliran ini manusia tidak memberikan respons secara otomatis kepada
stimulus yang dihadapkan kepadanya karena manusia adalah makhluk aktif yang
dapat menafsirkan lingkungan dan bahkan dapat merubahnya. Pada dasarnya mereka
berpandangan bahwa manusialah yang mentukan makna stimuli itu sendiri.
Beberapa tokoh filsafat
rasionalisme juga sangat meragukan kesanggupan alat indrawi manusia dapat
memberikan kebenaran. Karena sering gagal dalam menyajikan informasi yang
akurat. Dan Immanuel kant sebagai moyang aliran kognitif menyimpulkan bahwa
jiwalah yang menjadi alat utama pengetahuan, bukan piranti-piranti indrawi.
Jiwalah yang menafsirkan, mendistorsi dan mencari makna. Tidak selamanya kita
merespons stimulus eksternal.
Contoh seorang ibu yang
sedang tudur lelap tidak terganggu oleh hiruk pikuk dan riuh rendah suara
diluar. Akan tetapi ketika bayi yang ada disampingnya menangis, dengan
tergesa-gesa ia bangun.
Crir-ciri aliran kognitif
[4]
:
1.
Mementingkan apa yang ada dalam diri manusia
2.
Mementingkan kondisi waktu sekarang
3.
Mementingkan pembentukan struktur kognitif / persepsi
4.
Mengutamakan keseimbangan dalam diri manusia
5.
Mengutamakan insight (pengertian, pemahaman)
3.
Aliran Humanisme
Latar belakang psikologi humanistis
merupakan salah satu aliran dalam psikologi yang muncul pada tahun 1950-an.
Dengan akar pemikiran dari kalangan eksistensialisme yang berkembang pada abad
pertengahan. Pada akhir tahun 1950-an, para ahli psikologi aliran ini mendirikan
sebuah asosiasi professional yang berupaya mengkaji secara khusus tentang
berbagai keunikan manusia, seperti tentang : self (diri), aktualisasi diri,
kesehatan, harapan, cinta, kreativitas, hakikat, individualitas dan sejenisnya.[5]
Aliran humanisme memandang bahwa “ manusia adalah
mahluk yang mulia, yang semua kebutuhan pokok diperuntukkan untuk memperbaiki
spisiesnya. Aliran ini terdapat asas-asas penting mengenai manusia sebagai
berikut:
a.
Manusia adalah mahluk yang memiliki kehendak bebas.
b.
Manusia adalah mahluk yang sadar atau berfikir.
c.
Manusia adalah mahluk yang mempunyai cita-cita dan
merindukan sesuatu ideal.
d.
Manusia adalah mahluk yang kreatif.
e.
Manusia adalah mahluk yang bermoral.
f.
Manusia adalah mahluk yang sadar akan dirinya
sendiri.
g.
Manusia adalah mahluk yang memiliki esensi kesucian
Salah satu tokoh aliran ini, Abraham Maslow yang mengkritik freud dengan
mengatakan bahwa freud hanya meneliti mengapa setengah jiwa itu sakit, bukannya
meneliti mengapa setengah jiwa yang lainnya tetap sehat.
Abraham Maslaw juga dikenal sebagai “ Bapak
spiritual” psikologi humanistik, bagi maslaw manusia dengan potensinya akan
mampu mengembangkan bakat dan kemampuannya, pengembangan potensi dan
aktualisasi diri dilakukan dengan cara mengalami kehidupan secara sistimatis,
mulai yang terendah hingga yang tertinggi “. Adalah Carl Rogers tentang teori
humanisme mengenai potensi diri manusia, ia mengemukakan ciri-ciri orang yang
sehat sebagai berikut:
1.
Pandai menikmati
hidup.
2.
Terbuka terhadap
semua pengalaman.
3.
Memilih hidup
sesuai dengan panggilan hati nurani.
4. Apresiasif, bebas berfikir, tidak mau terikat, spakanitas,
kreatif dan fleksibel.
Adapun tokoh-tokoh psikologi humanisme selain Maslaw dan Roger adalah:
1.
William James.
2.
G. Stanly Hall.
3.
John Cohen.
4.
Albert wellek.
5.
F. T. Severin.
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
Dapat kita ketahui
sekarang apa yang di maksud aliran psikologi psikoanalisme, kognitif dan
humanisme. Dan dapat disimpulkan bahwa :
1.
Aliran psikoanalisme psikologi : bahwa
pada perkembangan manusia, sangat dipengarui oleh perkembangan dari usia dini.
2.
Aliran Psikologi kognitif : Aliran ini
memandang bahwa manusia adalah makhluk yang aktif yang tidak akan begitu saja
menerimu stimuli dari eksternal
3.
Aliran Psikologi Humanisme : Aliran ini
memandang bahwa manusia adalah makhluk yang sangat mulia. Dan lebih memandang
manusia dari segi kelebihan yang telah ada pada manusia.
B.
Penutup
Alhamdulillahirobbil ‘alamin makalah
ini dapat kami seleseikan. Tentunya makalah ni masih jauh dari kesempurnaan,
dan pasti masih banyak kekurangan disana – sini. Mungkin karena minimnya
refrensi. Oleh karenya kami sangat mengharap kritik dan saran demi lebih
sempurnanya makalah kami selanjutnya.
Demikian makalah ini kami buat, semoga
bermanfaat bagi pembaca sekalian terutama bagi penulis. Amiin
DAFTAR PUSTAKA
v
Hasan Kawaguchi, manusia menurut aliran
kognitif : http://kupulan-materi.blogspot.com (19 maret
2012)
v Yuke Miranda: kesehatan mental aliran psikoanalisis: http:///kesehatan-mental-aliran-psikoanalisis.html (26-04-2012)
v Bompa, Aliran Psikologi Kognitif : http://bompa.blogspot.com /2011/10/16/aliran-psikologi-kognitif.html
v Berbagai ilmu dapat dipelajari:aliran psikologi kognitif : http://pusatilmupsikologi.blogspot.com/aliran-psikologi-kognitif.html
v Sugiharto, kartika nur fathiyah, farida agus setiawati, farida
harahap dan siti rohmah nurhayati. (2007). Psikologi pendidikan. Yogyakarya:
UNY Press
v Teknik Terapi Menurut Aliran Psikoanalisis & Humanistik _ Blog
Mata Kuliah Softskill.htm. http://blogmatakuliahsoftskill.blogspot.com
[1] Yuke Miranda:
kesehatan mental aliran psikoanalisis:http://
kesehatan-mental-aliran-psikoanalisis.html(26-04-2012)
[2]
Id.wikipedia.org/../psikologi_kognitif.html
[3]
Bompa, Aliran Psikologi Kognitif :
http://bompa.blogspot.com/2011/10/16/aliran-psikologi-kognitif.html
[4] Berbagai
ilmu dapat dipelajari:aliran psikologi kognitif :
http://pusatilmupsikologi.blogspot.com/aliran-psikologi-kognitif.html
[5]
Edukasi.kompasiana.com/2010/07/01/psikologi-humanistik